Data PCE Inti AS Maret 2024 Naik Melebihi Perkiraan, Rupiah Melemah Terbatas
Friday, April 26, 2024       16:08 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah ditutup melemah terbatas terhadap dolar di akhir pekan, setelah tadi malam data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti Amerika Serikat pada Maret 2024 naik melebihi perkiraan.
Mengutip data Bloomberg pada Jumat (26/4) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.210 per dolar AS, melemah 23 poin atau 0,14% dibandingkan Kamis sore (25/4) di level Rp16.187 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan indeks dolar AS menguat hari ini. Departemen Perdagangan melaporkan bahwa produk domestik bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,6% pada periode Januari-Maret.
"Capaian inj memang lebih lambat dari tingkat pertumbuhan 2,4% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Namun laporan tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS naik 3,7% pada kuartal I 2024. "Capaian ini , melampaui perkiraan pasar dengan kenaikan 3,4%," ujar Ibrahim.
Hasil ini membuat pelaku pasar lebih waspada dari biasanya menjelang rilis data indeks harga PCE untuk bulan Maret 2024 yang akan dirilis nanti malam. Indeks PCE, dan indeks PCE inti yang memperhitungkan harga pangan dan energi merupakan salah satu ukuran paling penting yang digunakan oleh The Fed dalam mengukur perilaku harga.
"Inflasi masih berada di atas target inflasi bank sentral AS sebesar 2%," tambah Ibrahim.
Menyusul data PDB, pasar suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga Fed sebesar 58% pada bulan September 2024. Proyeksi ini turun dari 70% pada hari Rabu lalu, menurut alat FedWatch CME Group (NASDAQ:CME).
Pedagang suku bunga berjangka pada hari Kamis memperhitungkan kemungkinan 68% bahwa penurunan suku bunga pertama The Fed sejak tahun 2020 dapat terjadi pada pertemuannya di bulan November 2024.
Di dalam negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) masih terjaga dalam posisi surplus hingga Maret 2024. Ini menjadi sentimen positif yang membantu menahan pelemahan kurs rupiah cukup terbatas pada sore ini.
"Saat ini posisi total dari APBN hingga Maret masih surplus Rp8,1 triliun atau 0,04% dari GDP, dari sisi keseimbangan primer surplus Rp122,1 triliun," pungkas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin

berita terbaru
Monday, May 06, 2024 - 19:55 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of DWGL
Monday, May 06, 2024 - 19:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BEST
Monday, May 06, 2024 - 19:47 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBHI
Monday, May 06, 2024 - 19:44 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BAYU
Monday, May 06, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AWAN
Monday, May 06, 2024 - 19:39 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AVIA
Monday, May 06, 2024 - 19:36 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASJT
Monday, May 06, 2024 - 19:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SEMA